Mahasiswa Pacitan Gelar Deklarasi Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024

Mahasiswa Pacitan Gelar Deklarasi Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024

PACITAN- Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Pacitan menggelar deklarasi tolak politisasi kampus menjelang Pemilu 2024. Deklarasi ini dibacakan di depan Kampus STKIP PGRI Pacitan pada hari Sabtu (4/2/2024).


Presiden BEM STKIP PGRI Pacitan, Fatima Nurwarisma, mengatakan bahwa deklarasi ini dilatarbelakangi oleh keresahan mahasiswa terhadap potensi politisasi kampus dalam kontestasi politik mendatang.


"Dasar kami menggelar deklarasi ini untuk menolak politisasi kampus menjelang pelaksanaan coblosan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang," kata Fatima.


Fatima menjelaskan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas kampus dan memastikan proses pemilu berjalan damai, jujur, dan adil.


"Kami mengajak kaum muda khususnya mahasiswa di Pacitan supaya tahu bagaimana teknis, konsep dan sebagainya supaya bisa tertib," ujarnya.


Menurut Fatima, deklarasi semacam sangat penting, karena generasi z akan menentukan nasib bangsa lima tahun mendatangkan sehingga harus bisa menentukan sikap sejak saat ini. 


"Bagaimana menangkal berita hoax yang ada, bagaimana kita turut menciptakan ketertiban untuk memilih calon pemimpin di masa yang akan datang," terangnya. 


Sementara itu, Koordinator Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Muhammad Tonis Dzikrullah, menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pemilu 2024.


"Ini berangkat dari keresahan kita bersama, sebagai mahasiswa agen of change memiliki tanggung jawab moral di pundak kita bahwa pemilu 2024 bisa berjalan damai, jujur dan adil," kata Tonis.


"Sehingga kecurangan dan potensinya dapat kita minimalis dengan cara gerakan-gerakan seperti ini," sambungnya. 


Tonis optimis bahwa gerakan ini akan menjadi riak yang akan menjadi ombak besar di masyarakat.


"Kami sangat percaya diri dan optimistis, karena gerakan-gerakan semacam ini akan menjadi riak yang akan menjadi ombak besar di masyarakat, semoga harapannya setelah Deklarasi ini akan diadopsi oleh mahasiswa dengan basic massa yang besar," pungkasnya. 


Deklarasi tersebut berisi lima poin tuntutan, yaitu:


1. Mahasiswa Pacitan Siap mengawal pemilu sehingga tercipta suasana pemilu yang damai, jujur, adil.

2. Kami Mahasiswa Pacitan, Berkomitmen melawan politisasi di dalam kampus, serta melawan segala bentuk kampanye hitam dan isu-isu hoax yang berpotensi memecah belah anak bangsa.

3. Kami mahasiswa Pacitan. berupaya menegakkan keadilan Pemilu sehingga tercipta demokrasi yang sehat.

4. Kami mahasiswa pacitan, akan melawan segala bentuk provokasi yang memicu terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.

5. Kami Mahasiswa Pacitan, siap menjunjung tinggi dan meghargai segala bentuk perbedaan dan kebebasan berpendapat yang sesuai dengan norma- norma hukum yang berlaku di Republik Indonesia


Dengan deklarasi ini, seluruh mahasiswa di Kabupaten Pacitan menolak keras politisasi kampus menjelang Pemilu 2024. (*)Mahasiswa Pacitan Gelar Deklarasi Tolak Politisasi Kampus Jelang Pemilu 2024


PACITAN- Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Pacitan menggelar deklarasi tolak politisasi kampus menjelang Pemilu 2024. Deklarasi ini dibacakan di depan Kampus STKIP PGRI Pacitan pada hari Sabtu (4/2/2024).


Presiden BEM STKIP PGRI Pacitan, Fatima Nurwarisma, mengatakan bahwa deklarasi ini dilatarbelakangi oleh keresahan mahasiswa terhadap potensi politisasi kampus dalam kontestasi politik mendatang.


"Dasar kami menggelar deklarasi ini untuk menolak politisasi kampus menjelang pelaksanaan coblosan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang," kata Fatima.


Fatima menjelaskan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas kampus dan memastikan proses pemilu berjalan damai, jujur, dan adil.


"Kami mengajak kaum muda khususnya mahasiswa di Pacitan supaya tahu bagaimana teknis, konsep dan sebagainya supaya bisa tertib," ujarnya.


Menurut Fatima, deklarasi semacam sangat penting, karena generasi z akan menentukan nasib bangsa lima tahun mendatangkan sehingga harus bisa menentukan sikap sejak saat ini. 


"Bagaimana menangkal berita hoax yang ada, bagaimana kita turut menciptakan ketertiban untuk memilih calon pemimpin di masa yang akan datang," terangnya. 


Sementara itu, Koordinator Deklarasi Mahasiswa Pacitan, Muhammad Tonis Dzikrullah, menambahkan bahwa deklarasi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pemilu 2024.


"Ini berangkat dari keresahan kita bersama, sebagai mahasiswa agen of change memiliki tanggung jawab moral di pundak kita bahwa pemilu 2024 bisa berjalan damai, jujur dan adil," kata Tonis.


"Sehingga kecurangan dan potensinya dapat kita minimalis dengan cara gerakan-gerakan seperti ini," sambungnya. 


Tonis optimis bahwa gerakan ini akan menjadi riak yang akan menjadi ombak besar di masyarakat.


"Kami sangat percaya diri dan optimistis, karena gerakan-gerakan semacam ini akan menjadi riak yang akan menjadi ombak besar di masyarakat, semoga harapannya setelah Deklarasi ini akan diadopsi oleh mahasiswa dengan basic massa yang besar," pungkasnya. 


Deklarasi tersebut berisi lima poin tuntutan, yaitu:


1. Mahasiswa Pacitan Siap mengawal pemilu sehingga tercipta suasana pemilu yang damai, jujur, adil.

2. Kami Mahasiswa Pacitan, Berkomitmen melawan politisasi di dalam kampus, serta melawan segala bentuk kampanye hitam dan isu-isu hoax yang berpotensi memecah belah anak bangsa.

3. Kami mahasiswa Pacitan. berupaya menegakkan keadilan Pemilu sehingga tercipta demokrasi yang sehat.

4. Kami mahasiswa pacitan, akan melawan segala bentuk provokasi yang memicu terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.

5. Kami Mahasiswa Pacitan, siap menjunjung tinggi dan meghargai segala bentuk perbedaan dan kebebasan berpendapat yang sesuai dengan norma- norma hukum yang berlaku di Republik Indonesia


Dengan deklarasi ini, seluruh mahasiswa di Kabupaten Pacitan menolak keras politisasi kampus menjelang Pemilu 2024. (*)